Thursday, December 21, 2023

5 Fitur Tersembunyi Canva Pro untuk Desain Grafis!

“Mengoptimalkan Kreativitasmu: Memanfaatkan Fitur Tersembunyi Canva Pro untuk Desain Grafis Pribadi yang Mengagumkan!”

Dalam dunia desain grafis, Canva Pro telah menjadi andalan bagi banyak individu yang ingin menghasilkan karya-karya visual yang menakjubkan. Namun, apa yang membuat Canva Pro begitu istimewa bukan hanya desainnya yang intuitif, tetapi juga fitur-fitur tersembunyinya yang menawarkan keunggulan luar biasa.

Canva Pro: Lebih dari Sekadar Alat Biasa

Canva Pro bukanlah sekadar alat desain grafis biasa. Di balik tampilan yang sederhana dan ramah pengguna, tersimpan sejumlah fitur canggih yang mampu mengubah cara Anda mendesain. Dalam perjalanan kreatif Anda, penting untuk menggali fitur-fitur tersembunyi ini yang bisa membuat perbedaan signifikan dalam hasil akhir desain Anda.

Mengapa Fitur Tersembunyi Penting?

Fitur-fitur tersembunyi dalam Canva Pro bukan hanya menghadirkan kepraktisan tambahan, tetapi juga memperluas kemampuan Anda dalam menciptakan desain yang unik. Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini, Anda dapat:

  • Meningkatkan Efisiensi: Mempercepat proses desain dengan alat-alat yang tersembunyi.
  • Menjaga Konsistensi: Memastikan desain Anda konsisten di berbagai platform dan ukuran.
  • Meningkatkan Kreativitas: Eksplorasi fitur-fitur baru untuk memberikan sentuhan kreatif yang lebih dalam pada karya Anda.

Jelajahi Bersama Kami!

Dalam serangkaian artikel ini, kami akan membahas beberapa fitur tersembunyi Canva Pro yang dapat mengubah cara Anda mendesain. Mulai dari fitur “Magic Resize” hingga “Brand Kit” yang memukau, kita akan memandu Anda melalui perjalanan penemuan fitur-fitur hebat ini.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengoptimalkan kreativitasmu dengan fitur-fitur tersembunyi Canva Pro. Bersiaplah untuk memperluas wawasanmu dalam dunia desain grafis yang menarik dan penuh inspirasi!

“Magic Resize: Rahasia Efisiensi Desain Grafis dengan Canva Pro!”

Magic Resize adalah salah satu fitur ajaib dalam Canva Pro yang telah membuka pintu kemudahan dalam dunia desain grafis. Tanpa perlu repot membuat ulang desain dari awal, Magic Resize memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan ukuran desain dengan cepat dan mudah sesuai kebutuhan platform yang berbeda.

Keuntungan Menggunakan Magic Resize

Dengan fitur ini, pengguna dapat:

  • Menghemat Waktu: Tidak lagi perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengubah ukuran desain secara manual.
  • Konsistensi Desain: Desain akan tetap terlihat konsisten di berbagai platform, mempertahankan identitas visual yang kuat.
  • Fleksibilitas: Dengan beberapa klik, desain dapat disesuaikan dengan ukuran yang diinginkan, mulai dari posting media sosial hingga presentasi.

Bagaimana Menggunakan Magic Resize

  1. Pilih Desain Awal: Setelah selesai membuat desain awal di Canva Pro, temukan opsi “Magic Resize”.
  2. Pilih Ukuran yang Diinginkan: Magic Resize menyediakan berbagai pilihan ukuran yang umum digunakan di berbagai platform.
  3. Terapkan Perubahan: Dalam sekejap, desain Anda akan disesuaikan dengan ukuran yang dipilih tanpa mengorbankan kualitas.

Studi Kasus Penggunaan Magic Resize

Banyak pengguna Canva Pro telah mengalami keajaiban Magic Resize. Contohnya, seorang desainer grafis pemula berhasil mengubah desainnya dari format Instagram ke format cetak poster dengan mudah, menjelang pameran seni sekolahnya.

Kesimpulan

Magic Resize adalah alat yang luar biasa dalam Canva Pro yang membawa efisiensi dan fleksibilitas dalam desain grafis. Dengan fitur ini, Anda dapat menghemat waktu dan menciptakan desain yang konsisten di berbagai platform tanpa batas.

Jangan ragu untuk memanfaatkan Magic Resize dan nikmati kemudahan dalam mengadaptasi desainmu sesuai dengan kebutuhan!

Sunday, May 18, 2014

Products 1

Hukum Jilbab Dan Hijab


Hijab dan Jilbab adalah masalah Fiqih (Syari’ah),  Keempat Mazhab yg terkenal seperti Mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali dan semua ahli Fiqh dan Syariat Islam sependapat bahwa aurat perempuan adalah semua badannya kecuali Muka dan Telepak tangan.
Berikut ini adalah dalil-dalil tentang wajibnya memakai Hijab menurut Al-Qur’an dan Hadith dan penafsiran para Shahabat dan Fuqaha (Ahli Fiqih) Hukum Jilbab dan Hijab:
Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: laki-laki yang  tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak-lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR Muslim).

Aurat wanita yang tidak boleh terlihat di hadapan laki-laki lain (selain suami dan mahramnya) adalah seluruh anggota badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini berdasarkan dalil sebagai berikut.
A. Alquran surah An-Nur ayat 31, “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkkan khumurnya (Ind hijab) ke dadanya….” Ayat ini menegaskan empat hal:
1. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.
2. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
3. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak. Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab, jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kalimat “kecuali yang biasa nampak” dalam ayat tersebut. Menurut Ibnu Umar r.a. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan. Begitu pula menurut ‘Atha, Imam Auzai, dan Ibnu Abbas r.a. Hanya saja, beliau (Ibnu Abbas) menambahkan cincin dalam golongan ini. Ibnu Mas’ud r.a. mengatakan maksud kata tersebut adalah pakaian dan jilbab. Said bin Jubair r.a. mengatakan maksudnya adalah pakaian dan wajah. Dari penafsiran para sahabat dan para ulama ini jelaslah bahwa yang boleh tampak dari tubuh seorang wanita adalah wajah dan kedua telapak tangan. Selebihnya hanyalah pakaian luarnya saja.
4. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada. Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau, dalam bahasa kita disebut hujab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup. Berarti tidak cukup hanya dengan menutupkan hijab pada kepala saja dan ujungnya diikatkan ke belakang. Tetapi, ujung jilbab tersebut harus dibiarkan terjuntai menutupi dada.
B. Hadis riwayat Aisyah r.a., bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata, “Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil balig) maka tidak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR Abu Daud dan Baihaqi).
Hadis ini menunjukkan dua hal:
1.Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat. Dari kedua dalil di atas, jelaslah batasan aurat bagi wanita, yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan. Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib. Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa. Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat salat saja atau ketika hadir dipengajian, namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya. Selain kedua dalil di atas masih ada dalil-dalil lain yang menegaskan akan kewajiban menutup aurat ini: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu melakukan tabarruj sebagaimana tabarrujnya orang-orang jahiliah dahulu.
” (Al-Ahzab: 33). Tabarruj adalah perilaku mengumbar aurat atau tidak menutup bagian tubuh yang wajib untuk ditutup. Fenomena mengumbar aurat ini adalah perilaku jahiliah. Konteks ayat di atas ditujukan untuk istri-istri Rasulullah. Namun, keumuman ayat ini mencakup seluruh wanita muslimah. Kaidah ilmu ushul fiqh mengatakan, “Yang dijadikan pedoman adalah keumuman lafaz sebuah dalil dan bukan kekhususan, sebab munculnya dalil tersebut (al ibratu bi umumil lafdzi la bikhususis sabab).”
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59). Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian kurung), bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di atas). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka. Syarat-Syarat Pakaian Penutup Aurat Wanita Pada dasarnya seluruh bahan, model, dan bentuk pakaian boleh dipakai, asalkan memenuhi syarat-syarat berikut.
1. Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Tidak tipis dan transparan.
3. Longgar dan tidak memperlihatkan lekuk-lekuk dan bentuk tubuh (tidak ketat).
4. Bukan pakaian laki-laki atau menyerupai pakaian laki-laki.
5. Tidak berwarna dan bermotif terlalu menyolok. Sebab, pakaian yang menyolok akan mengundang perhatian laki-laki. Dengan alasan ini pula, maka membunyikan (menggemerincingkan) perhiasan yang dipakai tidak diperbolehkan walaupun itu tersembunyi di balik pakaian.

Adapun masalah hijab atau batasan pergaulan laki-laki dan wanita yang bukan mahram, maka tidak boleh atau haram bersentuhan, berdua-duaan atau khalwat, haram saling pandang-pandangan, kecuali untuk khitbah atau melamar, haram berbincang-bincang yang mengundang syahwat, kecuali masalah belajar atau taklim atau muamalah. Sekian, wallahu a’lam.(Sumber : rohmat.multiply.com)